Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 tinggal
menghitung hari. Pagelaran pesta demokrasi rakyat Indonesia ini akan diikuti 15
partai politik yang terdiri dari 12 partai nasional dan 3 partai lokal di Aceh.
Setiap masa kampanye pemilu, para calon wakil
rakyat sampai calon presiden pun berlomba mengobral janji-janji manis untuk
menarik simpati masyarakat. Berbagai cara dilakukan oleh para calon legislatif
(caleg), termasuk cara-cara unik yang dilakukan oleh tak hanya caleg yang tidak
mempunyai modal besar (caleg dadakan), tetapi juga mereka yang mempunyai modal besar. Kesemuanya ini
dilakukan dengan dalih untuk bisa memperjuangkan nasib rakyat.
Kampanye unik dan nyentrik ini banyak sekali
diberitakan diberbagai media masa. Sebagaimana dilansir www.vivanews.com, Made Muliawan Arya, caleg nomor urut 2 dari
Partai Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar ini melakukan aksi kampanye unik bersama
ormas Pemuda Bali Bersatu pimpinannya, dengan berjalan kaki menyusuri jalanan memunguti
sampah plastik yang kemudian di daur ulang dan dijual guna membantu korban
bencana banjir.
Seperti tak mau kalah, presenter sekaligus
model kawakan, Arzeti Bilbina, caleg DPR RI dapil I Jawa Timur dari Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama sejumlah caleg PKB lainnya melakukan kampanye
bertema “Ngaso Bareng PKB” dengan memberikan layanan pijat gratis bagi
penumpang bus di terminal Purabaya Surabaya (19/03/2014). Di lain tempat, Angel
Lelga, model dan penyanyi dangdut yang kini maju menjadi caleg DPR RI dari
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapil V Jawa Tengah ini sedikit banyak
meniru gaya blusukan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Ia berkampanye dengan
cara bergaul dengan rakyat kecil di pasar-pasar tradisional bahkan ikut terjun
ke sawah untuk membantu petani untuk menanam padi.
Terkadang terasa aneh, jika di masa kampanye seperti ini para caleg
mau melakukan hal-hal yang tak lazim mereka lakukan di hari-hari biasanya. Tentu
saja semua hal ini disisipi dengan obral janji-janiji manis yang ditujukan
kepada rakyat . Tidak salah memang, karena semua tujuan dari kampanye unik dan
nyentrik yang dilakukan para caleg ini adalah menarik simpati rakyat untuk
mendapatkan banyak suara pada pemilu nanti. Namun, kebanyakan janji yang
ditawarkan tergolong muluk-muluk, semisal janji memberantas kolusi dan korupsi,
membebaskan biaya pendidikan dasar dan menengah, serta meretas kemiskinan.
Bahkan tak jarang ada juga jurkam (juru kampanye) yang menjanjikan untuk “tidak
mengobral janji.”
Betul kata pepatah, politik itu seperti
panggung drama yang penuh kepura-puraan. Sumpah janji yang diteriakkan oleh
para kandidat saat berkampanye yang mengantarkannya pada posisi nomor satu,
nyatanya tidak seperti yang diharapkan rakyat.
Politik paling unik, paling aneh, paling
absurd, sekaligus paling sulit diramalkan adalah politik di Indonesia. Karena di
Indonesia, seorang politisi kawakan bisa keok oleh artis pendatang yang baru
akan menapak di kancah perpolitikan sebagai wakil rakyat dalam pemilihan
anggota DPR. Sudah jelas buktinya pada pemilu 2009 yang lalu. Lihat saja tak
sedikit jumlah wakil rakyat kita yang berasal dari kalangan artis. Agaknya
mereka dipandang akan lebih banyak mendulang suara karena kepopuleran mereka di
masyarakat. Hal inilah yang sekiranya masih dijadikan senjata ampuh oleh
berbagai parpol untuk memperoleh banyak suara untuk partainya. Terbukti dengan
masih banyaknya nama sederet artis yang berlomba memperebutkan kursi DPR di
panggung politik 2014 ini.
Terlepas dari siapapun yang memenangkan pemilu, menarik untuk mencatat seberapa
banyak janji yang telah diajukan politisi yang bersaing, dan memantau seberapa
banyak dari sekian hal yang dijanjikan politisi tu dapat
direalisasikan selama periode lima tahun berikutnya.
Pada akhirnya kita sebagai rakyat berharap,
semoga para wakil rakyat terpilih nanti dapat memenuhi setiap janji yang mereka
lontarkan ketika kampanye. Insya Allah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar