Minggu, 23 Maret 2014

Teater Panggung Politik


Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 tinggal menghitung hari. Pagelaran pesta demokrasi rakyat Indonesia ini akan diikuti 15 partai politik yang terdiri dari 12 partai nasional dan 3 partai lokal  di Aceh.
Setiap masa kampanye pemilu, para calon wakil rakyat sampai calon presiden pun berlomba mengobral janji-janji manis untuk menarik simpati masyarakat. Berbagai cara dilakukan oleh para calon legislatif (caleg), termasuk cara-cara unik yang dilakukan oleh tak hanya caleg yang tidak mempunyai modal besar (caleg dadakan), tetapi juga mereka yang  mempunyai modal besar. Kesemuanya ini dilakukan dengan dalih untuk bisa memperjuangkan nasib rakyat.
Kampanye unik dan nyentrik ini banyak sekali diberitakan diberbagai media masa. Sebagaimana dilansir www.vivanews.com, Made Muliawan Arya, caleg nomor urut 2 dari Partai Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar ini melakukan aksi kampanye unik bersama ormas Pemuda Bali Bersatu pimpinannya, dengan berjalan kaki menyusuri jalanan memunguti sampah plastik yang kemudian di daur ulang dan dijual guna membantu korban bencana banjir.
Seperti tak mau kalah, presenter sekaligus model kawakan, Arzeti Bilbina, caleg DPR RI dapil I Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama sejumlah caleg PKB lainnya melakukan kampanye bertema “Ngaso Bareng PKB” dengan memberikan layanan pijat gratis bagi penumpang bus di terminal Purabaya Surabaya (19/03/2014). Di lain tempat, Angel Lelga, model dan penyanyi dangdut yang kini maju menjadi caleg DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapil V Jawa Tengah ini sedikit banyak meniru gaya blusukan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Ia berkampanye dengan cara bergaul dengan rakyat kecil di pasar-pasar tradisional bahkan ikut terjun ke sawah untuk membantu petani untuk menanam padi.
Terkadang terasa aneh,  jika di masa kampanye seperti ini para caleg mau melakukan hal-hal yang tak lazim mereka lakukan di hari-hari biasanya. Tentu saja semua hal ini disisipi dengan obral janji-janiji manis yang ditujukan kepada rakyat . Tidak salah memang, karena semua tujuan dari kampanye unik dan nyentrik yang dilakukan para caleg ini adalah menarik simpati rakyat untuk mendapatkan banyak suara pada pemilu nanti. Namun, kebanyakan janji yang ditawarkan tergolong muluk-muluk, semisal janji memberantas kolusi dan korupsi, membebaskan biaya pendidikan dasar dan menengah, serta meretas kemiskinan. Bahkan tak jarang ada juga jurkam (juru kampanye) yang menjanjikan untuk “tidak mengobral janji.”
Betul kata pepatah, politik itu seperti panggung drama yang penuh kepura-puraan. Sumpah janji yang diteriakkan oleh para kandidat saat berkampanye yang mengantarkannya pada posisi nomor satu, nyatanya tidak seperti yang diharapkan rakyat.
Politik paling unik, paling aneh, paling absurd, sekaligus paling sulit diramalkan adalah politik di Indonesia. Karena di Indonesia, seorang politisi kawakan bisa keok oleh artis pendatang yang baru akan menapak di kancah perpolitikan sebagai wakil rakyat dalam pemilihan anggota DPR. Sudah jelas buktinya pada pemilu 2009 yang lalu. Lihat saja tak sedikit jumlah wakil rakyat kita yang berasal dari kalangan artis. Agaknya mereka dipandang akan lebih banyak mendulang suara karena kepopuleran mereka di masyarakat. Hal inilah yang sekiranya masih dijadikan senjata ampuh oleh berbagai parpol untuk memperoleh banyak suara untuk partainya. Terbukti dengan masih banyaknya nama sederet artis yang berlomba memperebutkan kursi DPR di panggung politik 2014 ini.
Terlepas dari siapapun yang memenangkan  pemilu, menarik untuk mencatat seberapa banyak janji yang telah diajukan politisi yang bersaing, dan memantau seberapa banyak  dari sekian hal  yang dijanjikan politisi tu dapat direalisasikan selama periode lima tahun berikutnya.
Pada akhirnya kita sebagai rakyat berharap, semoga para wakil rakyat terpilih nanti dapat memenuhi setiap janji yang mereka lontarkan ketika kampanye. Insya Allah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar