EFISIENSI
KOMUNIKASI MEDIATIK : TELEPON
- Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah penyampaian pesan yang
dilakukan oleh pihak sender kepada
orang lain atau receiver dengan media tertentu yang dilakukan secara sengaja maupun
tidak sengaja dan menimbulkan respon dengan aturan yang disepakati. Komunikasi
efektif adalah komunikasi
yang terjadi apabila sesuatu
(pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama
oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
- Komponen Komunikasi
Dalam hal ini kita akan membahas suatu
komunikasi yang efektif melalui media telepon. Karena telepon adalah salah satu
media komunikasi yang cukup penting dan mendukung. Berikut adalah
komponen-komponen dalam komunikasi
telepon:
A.
Komunikator
/ sender
Komunikator
adalah seseorang atau lembaga yang menpunyai tujuan menyampaikan pesan kepada
orang lain (komunikan). Tujuannya adalah berkomunikasi dengan orang lain dengan
mengirimkan suatu pesan kepada orang lain yang dimaksud. Pesan yang disampaikan
itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa atau lewat simbol-simbol yang
bisa dimengerti kedua pihak.
Dalam
bahasan komunikasi kita ini pihak komunikator disebut penelpon atau pengirim.
Untuk itu kita harus menciptakan kesan baik dalam bertelepon. Kesan yang timbul dari
suara dalam telepon sangat luas. Kepribadian seseorang akan jelas tercermin
dari bagaimana ia mengatakan sesuatu. Untuk itu, apabila dalam menelepon suara
harus terlihat menyenangkan, ramah tamah, bersahabat, dan penuh perhatian
seperti halnya bertemu langsung dengan penelepon. Agar dalam berkomunikasi
telepon menjadi efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
berbicara mengguanakan telepon, yaitu:
1. Berbicara
seperlunya.
Sebagai komunikator
yang ingin menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan, ada baiknya kita
langsung menuju pada inti pembicaraan dan tidak bertele-tele. Hal itu dapat
menghemat waktu dalam penyampaian pesan.
2. Pergunakan kata
yang jelas dan sistematis
Semakin kata itu jelas
maka penerima/receiver tidak akan menyuruh kita untuk mengulangi pembahasan
kita lagi yang akan membuat kita jengkel. Selain itu kata yang sistematis juga
menghemat waktu (efisien).
3. Menciptakan
kesan baik dalam bertelepon.
- Rencanakan terlebih dahulu apa tujuan menelepon.
- Bila ingin menelepon, harus mengetahui terlebih dahulu nomor telepon yang akan dihubungi. Jangan mengangkat pesawat telepon, jika masih mencari nomor telepon yang akan dihubungi.
- Perhatikan telepon yang digunakan.
- Apabila yang digunakan telepon langsung maka langsung memutar nomor yang dikehendaki.
- Katakan dengan siapa akan berbicara.
- Katakan dengan jelas siapa yang akan dituju, dan gunakan kata-kata yang sopan dan tepat.
- Identifikasi diri .
- Melakukan kegiatan ini apabila berbicara dengan orang yang dituju.
- Kemukakan maksud menelepon.
- Apabila saat menelepon langsung berbicara dengan orang yang dituju, maka jangan lupa tanyakan apakah si penerima mempunyai waktu untuk membicarakan masalah yang akan dibicarakan.
- Tinggalkan pesan dan ucapkan terima kasih
Apabila
tidak bertemu dengan orang yang dituju, maka jangan lupa meninggalkan pesan dan
sampaikan terima kasih apabila sudah selesai berbicara.
4. Sopan, tidak
menyinggung perasaan.
Menjadi komunikator
seharusya berbicara yang sopan dan tidak menyinggung perasaan karena komunikator
adalah orang yang membutuhkan feedback, jika kita terlanjur menyakiti perasaan
orang yang akan kita ajak bicara maka orang itu (komunikan) tidak akan memberi
tanggapan (feedback) sehingga komunikasi yang kita rencanakan tidak akan
berjalan dengan lancar. Hal itu tidak akan menimbulkan komunikasi yang efektif.
5. Memahami
audience
Dalam memahami audience kita harus
mengkondisikan siapa lawan bicara kita. Bisa kita bandingkan berkomunikasi
dengan teman, pacar, musuh, guru/dosen ataupun orang yang lebih tua. Berbicara
kepada teman, lawan ataupun pacar biasanya menggunakan kata-kata yang santai.
Beda dengan kita berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita, bisa dalam konteks bawahan kepada atasan,
anak kepada orang tua dan murid kepada gurunya. Berbicara kepada orang yang
lebih tua semestinya menggunakan bahasa yang sopan dan halus.
6.
Menggunakan 5 sasaran pokok dalam proses
komunikasi.
Sasaran tersebut diantaranya:
-
Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita
katakan atau melihat apa yang kita tunjukkkan kepada mereka.
-
Membuat pendengar memahami apa ang mereka dengar
atau lihat
-
Membuat pendengar menyetujui apa yang telah
mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakana, tetapi dengan
pemahaman yang benar
-
Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai
dengan maksud kita dan bisa mereka terima
-
Memperoleh umpan balik dari pendengar.
B.
Pesan
Disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya berbicara langsung atau mengirimkan pesan (sms) melalui telepon.
· Pesan
harus dirancang sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
· Pesan
harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.
· Pesan
harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
· Pesan
harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi
situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki.(Onong Uchjana, 1993, 41)
Contoh
:
a. Pesan
singkat (sms) yang dikirimkan seorang mahasiswa kepada seorang dosen :
“pak, sorry…hri nie aq g bz ikt kuliah. Coz aq gy cakit…. Izin ea…. J”
Pesan yang seperti
contoh di atas sangat tidak efektif bahkan masuk dalam kategori tidak sopan. Seharusnya sebagai seorang mahasiswa yang
terpelajar kita harus memperhatikan lawan bicara kita. Pesan yang seperti itu
tidaklah patut dikirimkan kepada dosen.
b. Berbicara
lewat telepon yang ditujukan dari bawahan kepada seorang pemimpin:
“Assalamualaikum, pak. Melihat
akhir-akhir ini peningkatan kebutuhan sembako semakin meningkat. Karenanya kita
sebagai masyarakat bawahan juga membutuhkan sesuatu yang lebih untuk bekal
kehidupan sehari-hari kami. Untuk itu
mohon gaji yang telah diputuskan sejak awal bisa dipertimbangkan kembali.
Bagaimana menurut bapak?”
Cara berbicara seperti
contoh tidak efektif karena telalu
bertele-tele atau tidak langsung menuju pada pesan. Sebenarnya dia ingin
gajinya dinaikkan tetapi menggunakan argument terlebih dahulu. Jika hal
tersebut terjadi lewat telepon maka
pendengar akan merasakan tidak sabar bahkan bisa jenuh.
C.
Komunikan
Menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
mengerti kedua pihak.
a) Telepon
yang berdering pada saat sibuk kerap membuat jengkel. Jangan biarkan emosi yang
bicara, terimalah telepon dengan tenang.
b)
Berikanlah perhatian sepenuhnya pada saat anda
mengangkat telepon.
·
Dengarkan secara empatik dan obyektif
Yaitu ikut serta
merasakan & menempatkan kita dalam posisi orang lain.
·
Dengarkan secara kritis dan tanpa menilai
Dengan seksama
memperhatikan aspek yang menonjol.
·
Dengarkan secara dalam dan partisipatif
Ikut serta aktif dalam
pendengaran dengan bertanya sehingga komunikasi yang terjalin jelas adanya.
c) Biasakan selalu
tersenyum pada saat menelepon, karena itu membuat kesan lebih ramah dan sopan.
d) Bicaralah dengan gaya
bicara yang wajar.
e) Jangan menerima telepon
sambil berbicara dengan orang ketiga ataupun sambil merokok,bahkan makan.
f)
Berhati-hatilah dalam berbicara, agar nada kesal
tidak terlihat pada saat berbicara.
g)
Pergunakan kalimat yang jelas dan sistematis.
D.
Channel.
Channel
atau saluran adalah segala sesuatu yang dapat untuk menyampaikan pesan. Dalam
ilmu komunikasi, channel di bagi
menjadi dua model:
·
Mediatik yaitu
komunikasi yang menggunakan alat yang berisi pesan. Mediatik di bagi menjadi
tiga yaitu
-
Nirmasa, contoh:
telepon
-
Media masa,
contoh: televisi, radio, surat kabar.
-
New media,
contoh: internet.
·
Non mediatik
yaitu komunikasi yang tidak menggunakan media. Contohnya: face to face (personal atau kelompok).
Dalam pembahasan ini
kita memilih mefia telepon karena penggunaannya yang praktis sekaligus efektif.
Contoh:
seseorang ingin mengabarkan keadaanya saudaranya yang berada di Sulawesi. Dia
tidak harus bertemu secara langsung atau menggunakan surat maupun telegram.
Pada zaman yang maju seperti ini bisa menggunakan media telepon maupun jejaring
sosial. Telepon menjadi media yang dapat dibilang efektif karena kita dapat
langsung mendengar respon dari penerima secara langsung meskipun tidak dengan face to face.
E.
Effect.
Effect
utama komunikasi terjadi pada suatu tempat di antara saat seseorang mengarahkan
inderanya pada isyarat komunikasi dan saat dia suatu tindakan. Jadi, effect itu tersembunyi di dalam “kotak
hitam” (di dalam otak kita). Effect
komunikasi terpenting adalah yang terjadi pada imaji di kepala kita, peta
kognitif kita tentang lingkungan, imajinasi mengenai diri kita, kepercayaan dan
nilai-nilai yang kita terima dan siap kita dukung, evaluasi-evaluasi yang kita
buat mengenai hubungan kita dengan orang-orang dan kelompok-kelompok; dengan kata lain, effect komunikasi
adalah perubahan pengalaman yang telah kita simpan dalam sistem pusat syaraf
kita.
Pada dasarnya
komunikasi telepon sendiri awalnya harus terlebih dulu mendapatkan perhatian
sebelum terjadinya suatu efek. Sebagai contoh ada seseorang yang sedang
menelpon temannya yang memberitahukan tentang bencana alam diwilayahnya melalui
telepon. Dengan adanya berita yang menarik maka secara otomatis pendengar
(receiver) akan memperhatikan pembahasan tersebut. Beda jika seseorang menelpon
orang lain tanpa tujuan yang pasti. Kebanyakan orang akan cepat bosan karena
tidak ada bahan pembicaraan yang akan dibahas.(Abdillah Hanafi, 1984, 138)
3.
Manfaat
Komunikasi Efektif
·
Dapat menghemat
waktu
Media telepon termasuk
media yang sangat efektif karena dapat memenuhi syarat menghemat waktu jika
dibandingkan dengan kita datang kepada pembicaranya langsung.
·
Disukai orang
Dengan komunikasi yang
cepat dan mudah dipahami seseorang akan suka karena kebanyakan orang lebih suka
kepada pembahasan yang cepat, jelas dan efektif.
·
Diperhatikan
orang
Komunikasi telepon akan
diperhatikan seseorang jika orang mengatakan dengan jelas dan seksama.
Ditunjang pula dengan pentingnya informasi yang diterima.
·
Memberdayakan
orang
·
Memotivasi,
menjelaskan, meyakinkan, mempengaruhi orang atau kelompok
·
Mengembangkan
hubungan secara luas
·
Memperkuat
profesionalisme
4.
Hambatan
Komunikasi Efektif
·
Perbedaan
presepsi
Hal
ini merupakan suatu hambatan komunikasi yang umum dijumpai dalam aktivitas
dakwah. Ini mungkin bisa terjadi akibat dari sikap heterogen manusia yang
berlatar belakang pengetahuan serta pengalaman yang berbeda, sering menerima
pengalaman yang sama, tetapi dalam perspektif yang berbeda, mungkin disebabkan
oleh faktor perbedaan bahasa, perbedaan gender, budaya, dsb.
·
Reaksi emosional
Reaksi
ini bisa dalam bentuk marah, benci, mempertahankan persepsi, malu, takut, yang
akan mempengaruhi cara komunikator dalam memahami pesan yang disampaikan pada
saat mempengaruhi pendengar. Pendekatan yang terbaik dalam hubungan emosi
adalah menerimanya sebagai dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya
ketika emosi menimbulkan masalah.
·
Ketidak
konsistenan komunikasi verbal
dan non verbal
Mencakup
semua stimulus dalam suatu peristiwa komunikasi baik yang dihasilkan oleh
manusia maupun lingkungan dan yang tidak dalam stimulus verbal yang memiliki
nilai pasang potensial bagi si pengirim maupun penerima.
·
Kecurigaan
Seorang
komunikan mempercayai atau mencurigai suatu pesan pada umumnya merupakan fungsi
kredibilitas dari pengiriman dan pemikiran dari penerima pesan. (Wahyu Ilahi,
2010,161)
MAAF SAY NUMPANG PROMO HARGA SPESIAL TERBARU 2015 BERBAGAI MACAN MEREK HENDPHONE>SAMSUNG>BLACKBERRYNOKIA>ASUS>LENOVO>ADVAN>SMARTFREN>OPPO>ACER>TOSHIBA>NIKON>DELL>CANON>XIOMI>DLL TERPERCAYA>100% BEBAS RESIKO BEBAS PENIPUAN (Info Pemesanan)CALL/SMS:085757299675>PIN BBM: (24C4A399) WEB>WWW.NABILA-SAIRA-SHOP.BLOGSPOT.COM
BalasHapus